Laman

Kamis, 17 Maret 2011

Definisi Etika dalam Islam

Etika sebagai pemikiran dan pertimbangan moral memberikan dasar bagi seseorang maupun sebuah komunitas dalam melakukan suatu tindakan. Sebegitu jauh kemudian etika memberikan pedoman bagi seseorang maupun sebuah komunitas untuk dapat menentukan baik buruk atau benar salahnya suatu tindakan yang akan diambilnya. Dalam perkembangannya, keragaman pemikiran etika kemudian berkembang membentuk suatu teori etika. Teori etika dapat disebut sebagai gambaran rasional mengenai hakekat dan dasar perbuatan dan keputusan yang benar serta prinsip-prinsip yang menentukan klaim bahwa perbuatan dan keputusan tersebut secara moral diperintahkan dan dilarang (Fakhry dalam Ludigdo, 2007: 21-22).

Berbagai aliran pemikiran etika dalam mengkaji moralitas suatu tindakan telah berkembang sedemikian luasnya. Berdasarkan sejarahnya, pemikiran-pemikiran etika berkembang meliputi aliran-aliran etika klasik yang berasal dari pemikiran filosof Yunani, etika kontemporer dari pemikir Eropa abad pertengahan sampai abad 20-an, serta aliran etika dari pemikiran kalangan agamawan Islam yang selalu mengacu pada Al-Qur’an dan As-Sunah (Ludigdo, 2007: 22).

Akuntan syariah sebagai pelaku akuntansi syariah terikat oleh syariah yang bersumber dari al-Qur’an dan As-sunah. Dari al-Quran dan As-sunah diturunkan formulasi praktis dalam bentuk hukum Islam yang selanjutnya dikenal dengan syariah. Dalam syariah setiap tindakan manusia akan diklasifikasikan ke dalam lima hukum yakni wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Menurut Safi dalam Triyuwono (2006, 80) syariah adalah sistem yang komprehensif yang melingkupi seluruh bidang hidup manusia. Ia (syariah) bukan sekedar sebuah sistem hukum, tetapi sistem yang lengkap yang mencakup hukum dan moralitas.

Pengertian syariah yang dikemukakan oleh Safi memberikan suatu indikasi bahwa syariah bukan merupakan sistem hukum yang cenderung menekankan diri pada sistem hukum positif belaka, namun juga lebih dari itu, yaitu pada sisi moralitas (etika). Di sini terlihat adanya keterkaitan antara syariah sebagai hukum positif, di satu sisi, dan etika, di sisi yang lain, sebagai “ruh” yang memberikan nilai hidup bagi syariah itu sendiri (Triyuwono, 2006: 80).

Sepanjang sejarahnya telah berkembang berbagai teori etika diantaranya utilitarisme, deontologis, etika teonom, teori hak, dan teori keutamaan (lihat Djakfar, 2008). Menurut Djakfar (2008: 59) untuk lebih mengkristalisir pengertian kita tentang beberapa teori etika ini, berikutnya akan dikemukakan dalam tabel:

Dalam Islam dikenal terminologi akhlak yang berasal dari bahasa Arab yakni “akhlaq”, yang diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Djakfar, 2008: 4). Lebih lanjut Djakfar (2008: 4) mengartikan akhlak sebagai ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Etika, moral, dan akhlak kendati memiliki ruang perbedaan namun perbedaannya tidak prinsipil (lihat Djakfar, 2008: 3). Sedangkan Ikatan Akuntan Indonesia (2007) mengemukakan bahwa akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-nilai moral dalam interaksi sesama makhluk agar hubungan tersebut menjadi saling menguntungkan, sinergis dan harmonis.

Implementasi akhlak ditujukan kepada empat sasaran yakni akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap lingkungan, akhlak terhadap diri sendiri (lihat Djakfar, 2008). Berikut penjelasan menganai sasaran dan implementasi ahklak menurut Djakfar (2008, 35).

Sasaran dan Implementasi Akhlak

Definisi Akuntansi Syariah

Akuntansi syariah dapat dijelaskan melalui akar kata dimilikinya yakni akuntansi dan syariah. Akuntansi memiliki banyak definisi diantaranya pada tahun 1953, Committee on Accounting Terminology dari American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) menyatakan bahwa akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas dalm bentuk yang berarti dan dalam unit uang tentang transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian, yang paling tidak, memilki sifat keuangan, dan menginterpretasikan hasil-hasilnya (Triyuwono, 2006: 33)

Kemudian pada tahun 1970, American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) membuat Statement of the Accounting Principle Board, No. 4 yang menyatakan bahwa akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi keuangan, tentang entitas bisnis yang dimakasudkan dapat berguna dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi-dalam membuat pilihan-pilihan yang rasional diantara beberapa alternatif tindakan (Triyuwono, 2006: 34).

Selain itu Wiliams et. al. dalam Triyuwono (2006) mengartikan akuntansi sebagai sebuah aktivitas yang dirancang untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan dapat berguna dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi.

Dan Hilman et. al. dalam Triyuwono (2006) berpendapat bahwa akuntansi adalah sistem informasi. Ia menyajikan informasi keuangan tentang sebuah bisnis di mana dengan informasi tersebut para pengguna membuat keputusan.

Kosa kata syariah dalam bahasa Arab memiliki arti jalan yang ditempuh atau garis yang seharusnya dilalui. Dari sisi, terminology bermakna pokok-pokok aturan hukum yang digariskan oleh Allah SWT untuk dipatuhi dan dilalui oleh seorang muslim dalam menjalani segala aktivitas hidupnya (ibadah) di dunia (Nurhayati, 2009: 14)

Selanjutnya menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) syariah merupakan ketentuan hukum islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horizontal dengan sesama makhluk. Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah (transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan pemangku kepentingan (stakeholder) entitas yang melakukan transaksi syariah.

Kaum muslimin telah dan masih menggunakan istilah hisab untuk pengertian muhasabah (akuntansi) (Zaid, 2004: 55). Lebih lanjut Zaid mendefinisikan muhasabah, yaitu suatu aktivitas yang teratur berkaitan dengan pencatatan transaksi-transksi, tindakan-tindakan, keputusan-keputusan yang sesuai dengan syariat, dan jumlah-jumlahnya, di dalam catatan-catatan representatif; serta berkaitan dengan pengukuran hasil-hasil keuangan berimplikasi pada transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, dan keputusan-keputusan tersebut untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat (Zaid, 2004: 57). Secara sederhana Nurhayati menyatakan bahwa akuntansi syariah dapat diartikan sebagai proses akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT (Nurhayati, 2009: 2).

Jumat, 18 Februari 2011

Rekonsiliasi Bank (dua kolom)

Pembukuan Perusahaan/Deposan


(+)

1. Jasa Giro/Pendapatan bunga. Simpanan uang di bank akan mendapatkan bunga dari bank dan langsung di kredit (memorandum kredit/nota kredit)/menambah ke rekening deposan. Hal ini akan menyebabkan saldo kas di rekening koran bertambah dan di pembukuan perusahaan belum dilakukan penambahan. Sehingga harus ditambah.

2. Penagihan Piutang/Wesel Tagih. Pihak debitur telah membayar kewajibannya ke perusahaan melalui rekening di bank. Hal ini akan menyebabkan kas di rekening koran bertambah dan di pembukuan perusahaan belum dilakukan penambahan. Sehingga harus ditambah..

3. Kesalahan Pencatatan. Perusahaan telah melakukan kesalahan pencatatan, pada saat menjurnal kas di sisi debet lebih kecil dari seharusnya, atau pada saat menjurnal kas di sisi kredit lebih besar dari seharusnya, atau menjurnal kas di sisi kredit padahal seharusnya bukan kas di sisi kredit. Sehingga kesalahan pencatatan kas harus ditambah.

4. Cek Kosong. Perusahaan menyerahkan cek kosong kepada pihak lain dan mencatat pengurangan kas di pembukuan perusahaan, namun kas di bank tidak berkurang karena cek kosong (saldo tidak ada atau kurang) tidak bisa dicairkan. Sehingga pengurangan kas di pembukuan perusahaan sebelumnya, harus ditambahkan kembali karena pihak lain belum menerima kas.

5. Cek Mundur. Perusahaan menyerahkan cek mundur kepada pihak lain dan mencatat pengurangan kas di pembukuan perusahaan, namun kas di bank tidak berkurang karena cek mundur tidak bisa dicairkan sampai tanggal pencairan yang tertera di cek. Sehingga pengurangan kas di pembukuan perusahaan sebelumnya, harus ditambahkan kembali karena pihak lain belum menerima kas.

6. Kenaikan Nilai Kurs. Kas di bank dalam bentuk mata uang asing di catat di pembukuan perusahaan dalam mata uang rupiah sesuai dengan kurs pada saat uang asing tersebut diterima (kurs historis). Mata uang asing pada tanggal neraca (31 des) harus disesuaikan dengan kurs pada tanggal neraca. Apabila terjadi kenaikan kurs maka selisih kenaikan tersebut harus menambah saldo kas di pembukuan perusahaan.


(-)

1. Biaya Administrasi Bank. Rekening di bank akan mendapatkan biaya administrasi dari bank dan langsung di debet (memorandum debet/nota debet)/mengurang ke rekening deposan. Hal ini akan menyebabkan saldo kas di rekening koran berkurang dan di pembukuan perusahaan belum dilakukan pengurangan. Sehingga harus dikurang.

2. Kesalahan Pencatatan. Perusahaan telah melakukan kesalahan pencatatan, pada saat menjurnal kas di sisi debet lebih besar dari seharusnya, atau pada saat menjurnal kas di sisi kredit lebih kecil dari seharusnya, atau menjurnal kas di sisi debet padahal seharusnya bukan kas di sisi debet. Sehingga kelebihan pencatatan kas harus dikurangi.

3. Cek Kosong. Perusahaan menerima cek kosong dari pihak lain dan mencatat penambahan kas di pembukuan perusahaan, namun kas di bank pihak lain tersebut tidak bisa ditarik karena cek kosong (saldo tidak ada atau kurang) tidak bisa dicairkan. Sehingga penambahan kas di pembukuan perusahaan sebelumnya, harus dikurangkan kembali karena perusahaan tidak menerima pencairan cek.

4. Cek Mundur. Perusahaan menerima cek mundur dari pihak lain dan mencatat penambahan kas di pembukuan perusahaan, namun kas di bank pihak lain tersebut tidak bisa ditarik karena cek mundur tidak bisa dicairkan sampai tanggal yang tertera di cek. Sehingga penambahan kas di pembukuan perusahaan sebelumnya, harus dikurangkan kembali karena perusahaan tidak menerima pencairan cek.

5. Penurunan Nilai Kurs. Kas di bank dalam bentuk mata uang asing di catat di pembukuan perusahaan dalam mata uang rupiah sesuai dengan kurs pada saat uang asing tersebut diterima (kurs historis). Mata uang asing pada tanggal neraca (31 des) harus disesuaikan dengan kurs pada tanggal neraca. Apabila terjadi penurunan kurs maka selisih penurunan tersebut harus mengurangi saldo kas di pembukuan perusahaan.


Rekening Koran/Laporan Bank


(+)

1. Setoran dalam Perjalanan (deposit in transit). Karyawan yang bertugas menyetorkan kas di bank belum menyetorkan kas tersebut sampai pada tanggal neraca atau tanggal rekonsiliasi. Sehingga kas di rekening koran harus ditambah.

2. Kesalahan Pencatatan. Pihak bank mencatat penyetoran kas terlalu kecil atau penarikan kas terlalu besar. Hal ini menyebabkan kas di rekening perusahaan lebih kecil dari seharusnya. Sehingga selisih tersebut harus ditambahkan di rekening koran.

3. Kesalahan Transfer. Bank salah mentransfer kas dari rekening perusahaan padahal seharusnya dari rekening pihak lain. Hal ini menyebabkan kas di rekening perusahaan berkurang, padahal seharusnya tidak berkurang. Sehingga jumlah kas yang salah transfer harus ditambahkan kembali.


(-)

1. Cek Beredar (outstanding checks). Cek yang diterbitkan oleh perusahaan belum dicairkan oleh pihak penerima. Hal ini menyebabkan kas di pembukuan perusahaan telah berkurang pada saat penyerahan cek, namun kas di rekening bank belum berkurang. Sehingga kas di rekening koran harus dikurangkan sebesar cek yang belum dicairkan pihak penerima.

2. Kesalahan Pencatatan. Pihak bank mencatat penyetoran kas terlalu besar atau penarikan kas terlalu kecil. Hal ini menyebabkan kas di rekening perusahaan lebih besar dari seharusnya. Sehingga selisih tersebut harus dikurangkan di rekening koran.

3. Kesalahan Transfer. Bank salah mentransfer kas ke rekening perusahaan padahal seharusnya ke rekening pihak lain. Hal ini menyebabkan kas di rekening perusahaan bertambah, padahal seharusnya tidak bertambah. Sehingga jumlah kas yang salah transfer harus dikurangkan.


Rekonsiliasi di atas membutuhkan jurnal penyesuaian/rekonsiliasi, hanya pada sisi pembukuan perusahaan, sesuai konteks transaksi yang mendasarinya.


**Selamat Menikmati**

Minggu, 30 Januari 2011

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 8 Conceptual Framework for Financial Reporting

Konsep Pernyataan Akuntansi Keuangan No 8 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
(menggantikan SFAC No. 1 dan No. 2

BAB 1: TUJUAN TUJUAN UMUM PELAPORAN KEUANGAN

Pengantar
OB1. Tujuan dari bentuk tujuan umum pelaporan keuangan dasar dari Kerangka konseptual. Aspek lain dari konsep Kerangka konseptual-suatu entitas pelaporan; karakteristik kualitatif, dan kendala pada, informasi keuangan yang berguna; unsur laporan keuangan; pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aliran logis dari tujuan.

Tujuan, Kegunaan, dan Keterbatasan Tujuan Umum Pelaporan Keuangan
OB2. Tujuan reporting1is tujuan umum keuangan untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor yang ada dan potensial, kreditur dan kreditur lainnya dalam pengambilan keputusan tentang penyediaan sumber daya untuk entitas. Melibatkan keputusan-keputusan pembelian, penjualan, atau memegang instrumen ekuitas dan hutang dan menyediakan atau menetap pinjaman dan bentuk-bentuk kredit.

OB3. Keputusan oleh investor yang ada dan potensial tentang membeli, menjual, atau memegang instrumen ekuitas dan hutang tergantung pada tingkat pengembalian yang mereka harapkan dari investasi di instrumen tersebut, pembayaran misalnya, dividen, pokok dan bunga, atau kenaikan harga pasar. Demikian pula, keputusan oleh pemberi pinjaman yang ada dan potensi dan kreditur lainnya tentang menyediakan atau menetap dan bentuk lain pinjaman kredit tergantung pada pembayaran pokok dan bunga atau pendapatan lain yang mereka harapkan. Investor, kreditur ', dan harapan kreditur lain' soal pengembalian tergantung pada penilaian mereka dari waktu, jumlah, dan ketidakpastian (prospek) mendatang arus kas bersih entitas. Akibatnya, investor yang ada dan potensial, kreditur dan kreditur lain membutuhkan informasi untuk membantu mereka menilai prospek untuk masa depan arus kas bersih untuk entitas.

OB4. Untuk menilai prospek entitas untuk masa arus kas bersih, yang ada dan calon investor, kreditur dan kreditur lainnya membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas itu, dan bagaimana efisien dan efektif manajemen entitas dan mengatur board2have dibuang tanggung jawab mereka terhadap menggunakan sumber daya entitas. Contoh tanggung jawab tersebut termasuk melindungi sumber daya entitas dari efek yang kurang baik faktor ekonomi seperti harga dan perubahan teknologi dan menjamin bahwa entitas mematuhi hukum yang berlaku, peraturan, dan ketentuan kontrak. Informasi tentang debit manajemen dari tanggung jawabnya juga berguna untuk keputusan oleh para investor yang ada, kreditur dan kreditur lain yang memiliki hak untuk memilih atau sebaliknya pengaruh tindakan manajemen.

OB5. investor yang ada dan potensi Banyak, kreditur dan kreditur lainnya tidak dapat meminta entitas pelaporan untuk memberikan informasi secara langsung kepada mereka dan harus bergantung pada laporan keuangan untuk tujuan umum banyak informasi keuangan yang mereka butuhkan. Akibatnya, mereka adalah pengguna utama kepada siapa laporan keuangan bertujuan umum diarahkan.

OB6. Namun, laporan keuangan bertujuan umum tidak pernah dan tidak dapat memberikan semua informasi yang ada dan investor potensial, kreditur dan kreditur lainnya perlu. Para pengguna perlu mempertimbangkan informasi terkait dari sumber lain, misalnya, kondisi ekonomi umum dan harapan, peristiwa politik dan iklim politik, dan industri dan pandangan perusahaan.

OB7. Tujuan umum laporan keuangan tidak dirancang untuk menampilkan nilai dari suatu entitas pelaporan; tetapi mereka memberikan informasi untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditur dan kreditur lainnya untuk memperkirakan nilai dari entitas pelaporan.

OB8. pengguna primer Individu mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda, dan mungkin bertentangan, dan keinginan. Dewan, dalam mengembangkan standar pelaporan keuangan, akan berusaha untuk menyediakan set informasi yang akan memenuhi kebutuhan jumlah maksimum pengguna primer. Namun, dengan fokus pada kebutuhan informasi umum tidak mencegah entitas pelaporan dari termasuk informasi tambahan yang paling berguna untuk subset tertentu pengguna primer.

OB9. Pengelolaan suatu entitas pelaporan juga tertarik pada informasi keuangan tentang entitas. Namun demikian, manajemen tidak perlu bergantung pada laporan keuangan bertujuan umum karena dapat memperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan secara internal.

OB10. pihak lain, seperti regulator dan anggota masyarakat lainnya dari investor, kreditur dan kreditur lainnya, juga dapat menemukan laporan keuangan bertujuan umum berguna. Namun, laporan-laporan yang tidak terutama ditujukan kepada kelompok-kelompok lain.

OB11. Untuk sebagian besar, laporan keuangan disajikan berdasarkan estimasi, penilaian, dan model daripada penggambaran yang tepat. Kerangka Konseptual menetapkan konsep-konsep yang mendasari estimasi tersebut, penilaian, dan model. Konsep adalah tujuan ke arah mana Dewan dan pembuat laporan keuangan berusaha. Seperti gol terbanyak, visi Kerangka konseptual tentang pelaporan keuangan yang ideal tidak mungkin dicapai secara penuh, paling tidak dalam jangka pendek, karena butuh waktu untuk memahami, menerima, dan menerapkan cara-cara baru transaksi menganalisa dan acara lainnya. Namun demikian, mendirikan tujuan ke arah yang berusaha adalah penting jika laporan keuangan adalah untuk berkembang sehingga dapat meningkatkan kegunaannya.

Informasi tentang Sumber Daya Pelapor Ekonomi, Klaim, dan Perubahan Sumber dan Klaim
OB12. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan suatu entitas pelaporan, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi entitas dan tuntutan terhadap perusahaan pelapor. Laporan keuangan juga memberikan informasi tentang dampak transaksi dan peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi suatu entitas pelaporan dan klaim. Kedua jenis informasi yang memberikan masukan yang bermanfaat untuk keputusan tentang penyediaan sumber daya untuk suatu entitas.

Ekonomi Sumberdaya dan Klaim
OB13. Informasi tentang sifat dan jumlah sumber ekonomi suatu entitas pelaporan dan klaim dapat membantu pengguna untuk mengidentifikasi kekuatan keuangan entitas pelaporan dan kelemahan. Informasi tersebut dapat membantu pengguna untuk menilai likuiditas entitas pelaporan dan solvabilitas, kebutuhan untuk pembiayaan tambahan, dan seberapa sukses kemungkinan berada dalam memperoleh pembiayaan yang. Informasi tentang prioritas dan kebutuhan pembayaran klaim yang ada membantu pengguna untuk memprediksi bagaimana arus kas masa depan akan didistribusikan di antara mereka dengan klaim terhadap perusahaan pelapor.

OB14. Berbagai jenis sumber daya ekonomi yang mempengaruhi penilaian pengguna tentang prospek entitas pelaporan untuk arus kas masa depan yang berbeda. Beberapa arus kas masa depan akibat langsung dari sumber daya ekonomi yang ada, seperti sebagai piutang. arus kas lainnya hasil dari menggunakan beberapa sumber daya dalam kombinasi untuk memproduksi barang pasar dan atau jasa kepada pelanggan. Meskipun arus kas tersebut tidak dapat diidentifikasi dengan sumber daya ekonomi individu (atau tuntutan), pengguna laporan keuangan perlu mengetahui sifat dan jumlah sumber daya yang tersedia untuk digunakan dalam operasi suatu entitas pelaporan's.

Perubahan Ekonomi Sumberdaya dan Klaim
OB15. Perubahan pada sumber-sumber ekonomi suatu entitas pelaporan dan hasil klaim dari kinerja keuangan yang entitas (lihat paragraf OB17-OB20) dan dari kejadian atau transaksi lainnya, seperti penerbitan instrumen hutang atau ekuitas (lihat paragraf OB21). Untuk benar menilai prospek arus kas masa depan dari entitas pelaporan, pengguna perlu untuk dapat membedakan antara kedua perubahan ini.

OB16. Informasi tentang kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang membantu pengguna untuk memahami kembali bahwa entitas telah menghasilkan sumber daya ekonomi. Informasi tentang pengembalian entitas telah menghasilkan memberikan indikasi seberapa baik manajemen telah melaksanakan tanggungjawabnya untuk membuat penggunaan yang efisien dan efektif sumber daya perusahaan pelapor itu. Informasi tentang variabilitas dan komponen pengembalian yang juga penting, terutama dalam menilai ketidakpastian arus kas masa depan. Informasi tentang kinerja masa lalu keuangan suatu entitas pelaporan dan bagaimana pengelolaannya melaksanakan tanggungjawabnya biasanya membantu dalam memprediksi keuntungan masa mendatang entitas atas sumber-sumber ekonomi.

Kinerja Keuangan Tercermin oleh Akuntansi Akrual
OB17. akuntansi Akrual menggambarkan efek dari transaksi, dan peristiwa lain dan keadaan pada sumber-sumber ekonomi suatu entitas pelaporan dan klaim pada periode dimana efek tersebut terjadi, bahkan jika penerimaan kas yang dihasilkan dan pembayaran terjadi dalam periode yang berbeda. Hal ini penting karena informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu entitas pelaporan dan klaim dan perubahan dalam sumber daya ekonomi dan klaim selama periode itu memberikan dasar yang lebih baik untuk menilai kinerja entitas lalu dan masa depan daripada hanya informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode itu.

OB18. Informasi tentang kinerja keuangan suatu entitas pelaporan selama satu periode, tercermin dari perubahan sumber daya ekonomi dan klaim lain selain dengan memperoleh sumber daya tambahan langsung dari investor dan kreditur (lihat paragraf OB21), berguna dalam menilai kemampuan entitas lalu dan masa depan untuk menghasilkan bersih kas masuk. Informasi tersebut menunjukkan sejauh mana perusahaan pelapor telah meningkatkan sumber daya yang tersedia ekonomi, dan dengan demikian kapasitasnya untuk menghasilkan arus kas bersih melalui operasi dan bukan dengan mendapatkan sumber daya tambahan langsung dari investor dan kreditur.

OB19. Informasi tentang kinerja keuangan suatu entitas pelaporan selama periode juga mungkin menunjukkan sejauh mana acara-acara seperti perubahan harga pasar atau suku bunga mengalami kenaikan atau penurunan sumber daya ekonomi entitas dan klaim, sehingga mempengaruhi kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas bersih.

Kinerja Keuangan Tercermin oleh Kas Arus lalu
OB20. Informasi tentang arus kas suatu entitas pelaporan selama suatu periode juga membantu pengguna untuk menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas bersih masa depan. Hal ini menunjukkan bagaimana memperoleh entitas pelaporan dan menghabiskan kas, termasuk informasi mengenai pinjaman dan pembayaran utang, dividen tunai atau distribusi kas lainnya kepada investor, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas atau solvabilitas entitas. Informasi tentang arus kas membantu pengguna memahami operasi suatu entitas pelaporan itu, evaluasi pembiayaan dan kegiatan investasi, menilai likuiditas atau solvabilitas, dan menginterpretasikan informasi lain mengenai kinerja keuangan.

Perubahan Ekonomi Sumberdaya dan Klaim Bukan Akibat Kinerja Keuangan
OB21. sumber daya ekonomi Sebuah entitas pelaporan dan klaim juga bisa berubah untuk alasan lain selain kinerja keuangan, seperti menerbitkan kepemilikan saham tambahan. Informasi tentang jenis perubahan yang diperlukan untuk memberikan pengguna pemahaman lengkap tentang mengapa sumber daya ekonomi perusahaan pelapor dan klaim berubah dan implikasi dari perubahan-perubahan untuk kinerja masa depan keuangan.

BAB 3: KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN BERGUNA
Pengantar
Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan Berguna
Fundamental Karakteristik Kualitatif

QC1. Karakteristik kualitatif dari informasi keuangan yang berguna dibahas dalam bab ini mengidentifikasi jenis informasi yang mungkin paling berguna kepada kreditur yang ada dan potensial investor, dan kreditur lainnya untuk membuat keputusan tentang perusahaan pelapor berdasarkan informasi dalam keuangan laporan (informasi keuangan).

QC2. Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi perusahaan pelapor itu, klaim terhadap entitas pelaporan, dan efek dari transaksi dan peristiwa lain dan kondisi bahwa perubahan sumber daya dan klaim. (Informasi ini disebut dalam Kerangka konseptual sebagai informasi tentang fenomena ekonomi.) Beberapa laporan keuangan juga termasuk materi penjelasan tentang harapan manajemen dan strategi untuk entitas pelaporan dan jenis informasi lainnya ke depan.

QC3. Karakteristik kualitatif information5 keuangan berguna berlaku untuk informasi keuangan yang diberikan dalam laporan keuangan, serta informasi keuangan yang disediakan dengan cara lain. Biaya, yang merupakan kendala meresap pada kemampuan entitas pelaporan untuk memberikan informasi keuangan yang berguna, berlaku sama. Namun, pertimbangan dalam menerapkan karakteristik kualitatif dan kendala biaya mungkin berbeda untuk berbagai jenis informasi. Sebagai contoh, menerapkan mereka untuk informasi harapan masa depan mungkin berbeda dari penerapan mereka untuk informasi tentang ada sumber daya ekonomi dan klaim dan perubahan sumber daya dan klaim.

QC4. Jika informasi keuangan yang akan berguna, harus relevan dan setia mewakili apa yang dimaksudkan untuk mewakili. Kegunaan informasi keuangan ditingkatkan jika sebanding, diverifikasi, tepat waktu, dan dimengerti.

QC5. Karakteristik kualitatif fundamental adalah relevansi dan representasi setia.

Relevansi
QC6. informasi yang relevan keuangan mampu membuat perbedaan dalam keputusan yang dibuat oleh pengguna. Informasi dapat mampu membuat perbedaan dalam keputusan bahkan jika beberapa pengguna memilih untuk tidak mengambil keuntungan dari itu atau sudah menyadari hal itu dari sumber lain.

QC7. Informasi keuangan mampu membuat perbedaan dalam keputusan jika memiliki nilai prediksi, nilai konfirmatori, atau keduanya.

QC8. Informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika dapat digunakan sebagai masukan bagi proses yang digunakan oleh pengguna untuk memprediksi hasil masa depan. informasi keuangan tidak perlu prediksi atau ramalan untuk memiliki nilai prediktif. Informasi keuangan dengan nilai prediktif digunakan oleh pengguna dalam membuat prediksi mereka sendiri.

QC9. Informasi keuangan memiliki nilai konfirmasi jika itu memberikan umpan balik (menegaskan atau perubahan) tentang evaluasi sebelumnya.

QC10. Nilai prediksi dan nilai konfirmasi informasi keuangan yang saling terkait. Informasi yang memiliki nilai prediktif sering juga memiliki nilai konfirmasi. Sebagai contoh, pendapatan informasi untuk tahun berjalan, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk memprediksi pendapatan di masa mendatang, juga bisa dibandingkan dengan prediksi pendapatan untuk tahun berjalan yang dibuat di masa lalu. Hasil perbandingan tersebut dapat membantu pengguna untuk memperbaiki dan meningkatkan proses yang digunakan untuk membuat prediksi mereka sebelumnya.

Materialitas
QC11. Informasi bahan baku apabila menghilangkan atau misstating bisa mempengaruhi keputusan yang membuat pengguna berdasarkan informasi keuangan suatu entitas pelaporan tertentu. Dengan kata lain, materialitas adalah entitas-aspek tertentu dari relevansi berdasarkan sifat atau besarnya atau kedua item yang informasi tersebut berhubungan dalam konteks laporan keuangan entitas individu. Akibatnya, Dewan tidak dapat menentukan batas kuantitatif yang seragam untuk materialitas atau mentakdirkan apa yang bisa menjadi bahan dalam situasi tertentu.

Setia Representasi
QC12. Laporan keuangan merupakan fenomena ekonomi dalam kata-kata dan angka. Untuk menjadi berguna, informasi keuangan tidak hanya harus mewakili fenomena yang relevan, tetapi juga setia harus mewakili fenomena yang memiliki tujuan untuk mewakili. Untuk menjadi representasi sempurna setia, penggambaran itu akan memiliki tiga karakteristik. Ini akan lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan. Tentu saja, kesempurnaan jarang, jika pernah, dicapai. Tujuan Dewan adalah untuk memaksimalkan kualitas mereka sejauh mungkin

QC13. Sebuah gambaran yang lengkap mencakup semua informasi yang diperlukan bagi pengguna untuk memahami fenomena yang sedang digambarkan, termasuk semua deskripsi yang diperlukan dan penjelasan. Sebagai contoh, gambaran lengkap dari sekelompok aktiva akan mencakup, setidaknya, gambaran sifat aset dalam kelompok, gambaran numerik dari semua aset dalam kelompok, dan deskripsi tentang apa penggambaran numerik merupakan (misalnya, biaya awal, biaya disesuaikan, atau nilai wajar). Untuk beberapa item, gambaran lengkap juga mungkin memerlukan penjelasan dari fakta-fakta yang signifikan mengenai kualitas dan sifat, faktor item dan keadaan yang mungkin mempengaruhi kualitas dan alam, dan proses yang digunakan untuk menentukan penggambaran numerik.

QC14. Sebuah penggambaran netral tanpa bias dalam seleksi atau penyajian informasi keuangan. Sebuah penggambaran netral tidak miring, tertimbang, menekankan, memakai perlombaan, atau dimanipulasi untuk meningkatkan probabilitas bahwa informasi keuangan akan diterima baik atau tidak baik oleh pengguna. informasi Netral bukan berarti informasi dengan tidak ada tujuan atau tidak mempengaruhi perilaku. Pada informasi, sebaliknya keuangan yang relevan, menurut definisi, mampu membuat perbedaan dalam keputusan pengguna.

QC15. representasi Setia tidak berarti akurat dalam segala hal. Bebas dari kesalahan berarti tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam deskripsi fenomena, dan proses yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan dengan tidak ada kesalahan dalam proses. Dalam konteks ini, bebas dari kesalahan tidak berarti sempurna akurat dalam segala hal. Sebagai contoh, estimasi harga tidak teramati atau nilai tidak dapat ditentukan untuk menjadi akurat atau tidak akurat. Namun, representasi dari estimasi yang bisa setia jika jumlah dijelaskan dengan jelas dan akurat sebagai perkiraan, sifat dan keterbatasan dari proses memperkirakan dijelaskan, dan tidak ada kesalahan telah dibuat dalam memilih dan menerapkan proses yang sesuai untuk mengembangkan estimasi.

QC16. Sebuah representasi setia, dengan sendirinya, tidak selalu menghasilkan informasi berguna. Sebagai contoh, sebuah entitas pelaporan mungkin menerima aset, dan peralatan melalui hibah pemerintah. Jelas, melaporkan bahwa suatu entitas diperoleh aset tanpa biaya setia akan mewakili biaya, tapi informasi yang mungkin tidak akan sangat berguna. Contoh yang sedikit lebih halus adalah perkiraan untuk jumlah yang besarnya aset yang tercatat harus disesuaikan untuk mencerminkan adanya penurunan nilai asset. estimasi tersebut dapat menjadi representasi setia jika perusahaan pelapor telah diterapkan dengan benar proses yang sesuai, menggambarkan benar perkiraan, dan menjelaskan setiap ketidakpastian yang berpengaruh signifikan terhadap estimasi. Namun, jika tingkat ketidakpastian dalam estimasi tersebut cukup besar, memperkirakan bahwa tidak akan berguna. Dengan kata lain, relevansi nilai aset yang setia diwakili dipertanyakan. Jika tidak ada representasi alternatif yang lebih setia, bahwa perkiraan dapat memberikan informasi yang terbaik yang tersedia.

Menerapkan Karakteristik Kualitatif Fundamental
QC17. Informasi harus relevan dan setia baik mewakili jika ingin bermanfaat. Baik representasi setia dari sebuah fenomena yang tidak relevan, atau tidak setia representasi dari fenomena yang relevan, membantu pengguna membuat keputusan yang baik.

QC18. Proses yang paling efisien dan efektif untuk menerapkan karakteristik kualitatif pokok biasanya akan sebagai berikut (tergantung efek karakteristik meningkatkan dan kendala biaya, yang tidak dipertimbangkan dalam contoh ini). Pertama, mengidentifikasi suatu fenomena ekonomi yang memiliki potensi untuk menjadi berguna bagi pengguna informasi keuangan entitas pelaporan itu. Kedua, mengidentifikasi jenis informasi tentang fenomena yang akan paling relevan jika tersedia dan dapat setia diwakili. Ketiga, menentukan apakah informasi yang tersedia dan dapat setia diwakili. Jika demikian, proses memenuhi karakteristik kualitatif mendasar berakhir pada saat itu. Jika tidak, proses ini diulang dengan jenis yang paling relevan berikutnya informasi.

Meningkatkan Karakteristik Kualitatif
QC19. Komparatif, verifiability, ketepatan waktu, dan dimengerti karakteristik kualitatif yang meningkatkan kegunaan dari informasi yang relevan dan setia diwakili. Karakteristik kualitatif meningkatkan juga dapat membantu menentukan mana dari dua cara harus digunakan untuk menggambarkan fenomena jika keduanya dianggap sama relevan dan setia diwakili.

Komparatif
QC20. keputusan Pengguna 'melibatkan memilih antara alternatif, misalnya, menjual atau menahan investasi, atau berinvestasi dalam satu entitas pelaporan atau yang lain. Akibatnya, informasi tentang suatu entitas pelaporan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan informasi yang sama tentang entitas lain dan dengan informasi yang sama tentang entitas yang sama untuk periode atau tanggal lain.

QC21. Komparatif adalah karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memahami kesamaan, dan perbedaan antara, item. Berbeda dengan karakteristik kualitatif lainnya, komparatif tidak berhubungan dengan item tunggal. studi perbandingan membutuhkan setidaknya dua item.

QC22. Konsistensi, meskipun terkait dengan perbandingan, tidak sama. Konsistensi mengacu pada penggunaan metode yang sama untuk item yang sama, baik dari waktu ke waktu dalam entitas pelaporan atau dalam periode satu di seluruh badan. Komparatif adalah tujuan; konsistensi membantu untuk mencapai tujuan tersebut.

QC23. Komparatif tidak keseragaman. Untuk informasi yang sebanding, seperti sesuatu harus terlihat sama dan hal yang berbeda harus terlihat berbeda. Komparabilitas informasi keuangan tidak akan disempurnakan dengan membuat hal-hal yang mirip seperti lebih dari itu ditingkatkan dengan membuat seperti hal-hal yang terlihat berbeda.

QC24. Beberapa derajat komparatif kemungkinan akan dicapai dengan memenuhi karakteristik kualitatif yang mendasar. Sebuah representasi umat dari fenomena ekonomi yang relevan alami harus memiliki beberapa derajat komparatif dengan representasi setia fenomena ekonomi serupa yang relevan dengan entitas lain pelaporan.

QC25. Meskipun fenomena ekonomi tunggal dapat setia diwakili dalam berbagai cara, memungkinkan metode akuntansi alternatif untuk fenomena ekonomi yang sama berkurang dibandingkan.

Verifiability
QC26. Verifiability membantu meyakinkan pengguna bahwa informasi setia merupakan fenomena ekonomi yang memiliki tujuan untuk mewakili. Verifiability berarti bahwa pengamat berpengetahuan dan independen yang berbeda bisa mencapai konsensus, meskipun tidak selalu perjanjian lengkap, bahwa penggambaran tertentu merupakan representasi setia. informasi dikuantifikasi tidak perlu perkiraan titik tunggal yang akan diverifikasi. Berbagai jumlah yang mungkin dan probabilitas terkait juga dapat diverifikasi.

QC27. Verifikasi dapat langsung atau tidak langsung. verifikasi langsung berarti memverifikasi jumlah atau representasi lain melalui pengamatan langsung, misalnya, dengan menghitung uang tunai. verifikasi tidak langsung berarti memeriksa masukan ke rumus, model, atau teknik lain dan menghitung ulang output dengan menggunakan metodologi yang sama. Contohnya adalah memverifikasi nilai tercatat persediaan dengan memeriksa input (kuantitas dan biaya) dan menghitung ulang persediaan akhir dengan menggunakan asumsi arus biaya yang sama (misalnya, dengan menggunakan-pertama, metode pertama-keluar).

QC28. Mungkin tidak mungkin untuk memverifikasi beberapa penjelasan dan memandang ke depan informasi keuangan sampai masa yang akan datang, jika sama sekali. Untuk membantu pengguna memutuskan apakah mereka ingin menggunakan informasi itu, biasanya akan perlu untuk mengungkapkan asumsi yang mendasari, metode mengumpulkan informasi, dan faktor lain dan keadaan yang mendukung informasi tersebut.

Ketepatan waktu
QC29. Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia untuk pengambil keputusan dalam waktu yang akan mampu mempengaruhi keputusan mereka. Umumnya, semakin tua informasi tersebut, yang kurang berguna itu. Namun, beberapa informasi dapat terus tepat waktu lama setelah akhir periode pelaporan karena, misalnya, beberapa pengguna mungkin perlu untuk mengidentifikasi dan menilai tren.

Understandability
QC30. Mengklasifikasikan, karakterisasi, dan penyajian informasi secara jelas dan ringkas membuatnya dimengerti.

QC31. Beberapa fenomena tersebut inheren kompleks dan tidak dapat dibuat mudah dipahami. Tidak termasuk informasi tentang orang-fenomena dari laporan keuangan mungkin membuat informasi dalam laporan keuangan yang mudah dimengerti. Namun, laporan tersebut akan menjadi tidak lengkap dan karena itu berpotensi menyesatkan.

QC32. Laporan keuangan disusun untuk pengguna yang memiliki pengetahuan yang cukup atas aktivitas bisnis dan ekonomi dan yang meninjau dan menganalisis informasi yang rajin. Kadang-kadang, bahkan pengguna yang terinformasi dengan baik dan rajin mungkin perlu meminta bantuan penasihat untuk memahami informasi tentang fenomena ekonomi yang kompleks.

Menerapkan Karakteristik Kualitatif Meningkatkan
QC33. karakteristik kualitatif Meningkatkan harus dimaksimalkan sejauh mungkin. Namun, karakteristik kualitatif meningkatkan, baik secara individu maupun sebagai kelompok, tidak dapat membuat informasi berguna jika informasi yang tidak relevan atau tidak setia diwakili.

QC34. Menerapkan karakteristik kualitatif meningkatkan adalah proses berulang yang tidak mengikuti perintah yang ditentukan. Kadang-kadang, satu karakteristik kualitatif meningkatkan mungkin harus berkurang untuk memaksimalkan lain karakteristik kualitatif. Sebagai contoh, penurunan sementara dalam perbandingan sebagai akibat dari prospektif menerapkan standar pelaporan keuangan yang baru mungkin akan bermanfaat untuk meningkatkan relevansi atau representasi setia dalam jangka panjang. pengungkapan yang tepat mungkin sebagian mengimbangi noncomparability.

The Kendala Biaya pada Pelaporan Keuangan Berguna
QC35. Biaya merupakan kendala luas atas informasi yang dapat disediakan oleh laporan keuangan. Pelaporan informasi keuangan memaksakan biaya, dan penting bahwa biaya tersebut dibenarkan oleh manfaat dari pelaporan informasi tersebut. Ada beberapa jenis biaya dan manfaat untuk dipertimbangkan.

QC36. Penyedia informasi keuangan mengeluarkan sebagian besar usaha yang terlibat dalam pengumpulan, pengolahan, memverifikasi, dan menyebarluaskan informasi keuangan, namun pengguna akhirnya menanggung biaya-biaya dalam bentuk pengembalian berkurang. Pengguna informasi keuangan juga dikenakan biaya menganalisis dan menafsirkan informasi yang diberikan. Jika informasi yang dibutuhkan tidak tersedia, pengguna akan dikenakan biaya tambahan untuk mendapatkan informasi yang di tempat lain atau untuk memperkirakan itu.

QC37. Pelaporan informasi keuangan yang relevan dan setia mewakili apa yang dimaksudkan untuk mewakili membantu pengguna untuk membuat keputusan dengan lebih percaya diri. Hal ini mengakibatkan fungsi yang lebih efisien pasar modal dan biaya yang lebih rendah modal bagi perekonomian secara keseluruhan. Seorang investor individu, pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya juga menerima manfaat dengan membuat keputusan yang lebih. Namun, tidak mungkin untuk laporan keuangan bertujuan umum untuk memberikan semua informasi yang setiap pengguna menemukan yang relevan.

QC38. Dalam menerapkan kendala biaya, Dewan menilai apakah manfaat dari pelaporan informasi tertentu cenderung untuk membenarkan biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan dan menggunakan informasi tersebut. Ketika menerapkan kendala biaya dalam mengembangkan standar pelaporan keuangan yang diusulkan, Dewan mencari informasi dari penyedia informasi keuangan, pengguna, auditor, akademisi, dan lain-lain tentang sifat dan kuantitas yang diharapkan manfaat dan biaya standar tersebut. Pada kebanyakan situasi, penilaian didasarkan pada kombinasi informasi kuantitatif dan kualitatif.

QC39. Karena subjektivitas yang melekat, penilaian individu yang berbeda atas biaya dan manfaat dari pelaporan barang-barang tertentu atas informasi keuangan akan bervariasi. Oleh karena itu, Dewan berupaya untuk mempertimbangkan biaya dan manfaat dalam kaitannya dengan pelaporan keuangan umum, dan tidak hanya dalam kaitannya dengan entitas pelaporan individu. Itu tidak berarti bahwa penilaian biaya dan manfaat selalu membenarkan persyaratan pelaporan yang sama untuk semua entitas. Perbedaan mungkin cocok karena ukuran yang berbeda entitas, cara berbeda untuk meningkatkan modal (umum atau pribadi), kebutuhan pengguna yang berbeda ', atau faktor lainnya.